Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan sehat dalam tubuh. Meski faktor genetik memegang peran, gaya hidup sehat bisa sangat membantu mengurangi risiko penyakit autoimun. Dengan beberapa perubahan sederhana namun konsisten, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup dan menjaga sistem imun tetap seimbang.

1. Mengonsumsi Makanan Bergizi dan Anti-Inflamasi

Makanan adalah fondasi utama kesehatan tubuh. Pilih makanan yang kaya antioksidan, vitamin, dan mineral, seperti sayuran hijau (bayam, brokoli, kale), buah-buahan segar (blueberry, apel, jeruk), ikan berlemak (salmon, sarden), serta kacang-kacangan dan biji-bijian. Nutrisi ini membantu menekan peradangan, salah satu pemicu utama penyakit autoimun.

Selain itu, hindari makanan olahan, gula berlebihan, dan lemak trans karena dapat memicu inflamasi. Misalnya, mengganti camilan manis dengan kacang almond atau buah segar bisa membantu tubuh tetap stabil. Minyak zaitun, minyak kelapa, dan lemak sehat lain juga baik untuk dikonsumsi secara rutin.

2. Rutin Berolahraga

Olahraga rutin dapat menyeimbangkan sistem imun dan membantu mengurangi peradangan. Aktivitas fisik ringan hingga sedang, seperti jalan cepat, bersepeda, berenang, atau yoga, dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mendukung sistem imun bekerja lebih efektif.

Bagi mereka yang baru memulai, cukup berjalan kaki 30 menit per hari atau melakukan latihan ringan di rumah. Konsistensi lebih penting daripada intensitas tinggi karena olahraga ekstrem justru bisa menimbulkan stres fisik yang memicu respons imun berlebihan.

3. Tidur yang Berkualitas

Tidur memegang peran besar dalam menjaga keseimbangan sistem imun. Kurang tidur dapat meningkatkan produksi sitokin inflamasi dan memicu stres oksidatif, yang berkontribusi terhadap risiko gangguan autoimun.

Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten, misalnya tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, mematikan gadget satu jam sebelum tidur, dan menjaga suhu kamar nyaman. Jika mengalami kesulitan tidur, teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau mendengarkan musik menenangkan bisa membantu.

Baca Juga: Olahraga Paling Efektif untuk Menurunkan Berat Badan Menjadi Ideal

4. Kelola Stres dengan Baik

Stres kronis dapat memicu ketidakseimbangan hormon dan memperburuk peradangan dalam tubuh. Teknik manajemen stres seperti meditasi, mindfulness, latihan pernapasan, atau melakukan hobi yang menenangkan, dapat membantu menjaga sistem imun tetap stabil.

Selain itu, berbicara dengan teman atau profesional kesehatan mental ketika merasa terbebani juga sangat penting. Bahkan 10–15 menit meditasi setiap hari bisa memberi efek positif jangka panjang pada tubuh dan pikiran.

5. Hindari Paparan Racun dan Zat Berbahaya

Paparan bahan kimia berbahaya, polusi, dan pestisida bisa memicu respon imun yang tidak normal. Gunakan produk rumah tangga yang lebih alami, pilih makanan organik bila memungkinkan, dan pastikan ventilasi ruangan cukup baik.

Selain itu, hindari rokok dan batasi konsumsi alkohol, karena keduanya dapat memicu peradangan dan mengganggu fungsi sistem imun. Langkah-langkah sederhana ini efektif untuk mendukung upaya mengurangi risiko penyakit autoimun.

6. Periksa Kesehatan Secara Rutin

Deteksi dini sangat penting dalam mencegah kondisi autoimun berkembang lebih parah. Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau tanda-tanda peradangan atau gangguan imun.

Gejala awal penyakit autoimun bisa berupa kelelahan kronis, nyeri sendi, ruam kulit, atau gangguan pencernaan. Jika muncul tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter agar bisa ditindaklanjuti lebih cepat. Pemeriksaan laboratorium juga bisa membantu memantau fungsi organ dan sistem imun Anda.

7. Tetap Terhidrasi

Tubuh yang terhidrasi dengan baik lebih mampu mengeluarkan racun dan menjaga keseimbangan sistem imun. Minum air putih minimal 8 gelas per hari dan batasi minuman manis atau berkafein berlebihan. Konsumsi buah dan sayuran yang tinggi kandungan air, seperti semangka, mentimun, dan tomat, juga membantu menjaga hidrasi tubuh.

Hidrasi yang baik mendukung sel-sel imun bekerja optimal, sehingga menjadi strategi penting untuk mengurangi risiko penyakit autoimun.