Gula darah tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi yang bisa dialami siapa saja, bukan cuma orang yang sudah terdiagnosis diabetes. Banyak orang yang tidak sadar kalau gaya hidup, pola makan, bahkan kondisi emosional mereka bisa jadi penyebab gula darah tinggi secara tiba-tiba. Padahal, kalau dibiarkan terlalu lama, gula darah tinggi dapat berdampak buruk pada kesehatan, mulai dari menurunnya fungsi organ hingga munculnya komplikasi berbahaya.
Supaya kalian bisa lebih memperhatikan kesehatan sejak sekarang, yuk kita bahas satu per satu penyebab gula darah tinggi yang sering terjadi tanpa disadari.
1. Pola Makan yang Kurang Seimbang
1.1 Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana seperti nasi putih, mie, roti tawar, hingga minuman manis bisa membuat gula darah naik dengan cepat. Tubuh memecah jenis karbohidrat ini menjadi glukosa hanya dalam hitungan menit, sehingga lonjakan gula darah sulit dihindari.
Jika kalian sering merasa cepat lapar setelah makan atau mudah mengantuk setelah makan besar, itu bisa jadi tanda gula darah sedang naik.
Baca Juga:
Cara Mengurangi Asupan Gula Dengan Efektif Tanpa Harus Tersiksa
1.2 Makanan Manis dan Minuman Bergula
Minuman kekinian, dessert, atau camilan manis memang menggoda. Tapi, kandungan gula tambahan di dalamnya dapat membuat gula darah melonjak drastis.
Minuman bersoda, bubble tea, kopi susu kekinian, hingga jus yang ditambah pemanis merupakan contoh minuman yang perlu diwaspadai.
1.3 Porsi Makan Terlalu Besar
Makan dalam jumlah besar meningkatkan beban kerja pankreas untuk menghasilkan insulin. Jika dilakukan terus-menerus, tubuh bisa kesulitan mengatur kadar gula darah.
2. Kurang Bergerak atau Jarang Berolahraga
Aktivitas fisik sangat berperan dalam membantu tubuh mengolah glukosa menjadi energi. Ketika kalian jarang bergerak, glukosa lebih banyak menetap dalam darah dan menyebabkan kadar gula meningkat.
2.1 Gaya Hidup Sedentari
Terlalu lama duduk, baik karena pekerjaan di kantor maupun rebahan terlalu sering, membuat sensitivitas insulin menurun.
Bahkan riset menunjukkan bahwa duduk lebih dari 6 jam sehari berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
2.2 Olahraga Tidak Rutin
Olahraga sekali-sekali saja tidak cukup. Tubuh membutuhkan aktivitas fisik yang konsisten untuk menjaga kadar gula tetap stabil.
3. Stres dan Kondisi Emosional
Tidak banyak yang menyadari bahwa stres juga bisa menaikkan gula darah. Ketika stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Dua hormon ini membuat hati melepaskan lebih banyak glukosa sebagai bentuk respon “siaga”.
3.1 Stres Kerja dan Tekanan Harian
Tugas yang menumpuk, deadline kerja, atau bahkan masalah pribadi dapat memicu stres yang secara tidak langsung menaikkan gula darah.
3.2 Kurang Istirahat dan Gangguan Tidur
Tidur kurang dari 6 jam per malam dapat membuat sensitivitas insulin menurun. Alhasil, gula darah cenderung naik lebih mudah.
Selain itu, kualitas tidur yang buruk membuat tubuh lebih sulit mengontrol hormon stres.
4. Obesitas dan Lemak Berlebih di Perut
Kelebihan berat badan, terutama lemak visceral (lemak di area perut), membuat tubuh lebih sulit menggunakan insulin dengan efektif.
Hal ini sering disebut sebagai resistensi insulin, kondisi di mana tubuh masih memproduksi insulin, namun insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya.
4.1 Lingkar Pinggang Besar
Lingkar pinggang di atas batas normal biasanya menandakan penumpukan lemak di perut. Ini lebih berbahaya di banding lemak di area lain karena berhubungan langsung dengan naiknya gula darah.
4.2 Metabolisme Lambat
Pada orang yang memiliki berat badan berlebih, metabolisme tubuh cenderung lebih lambat, sehingga glukosa lebih sulit di proses.
5. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Kalau ada keluarga yang mengidap diabetes, risiko kalian mengalami gula darah tinggi bisa meningkat. Meskipun genetik bukan satu-satunya penyebab, faktor ini tetap perlu di perhatikan.
5.1 Risiko Lebih Tinggi Sejak Lahir
Gen tertentu dapat membuat tubuh seseorang cenderung mengalami resistensi insulin atau kesulitan memproduksi insulin.
5.2 Gaya Hidup Keluarga
Selain keturunan, kebiasaan makan dan gaya hidup dalam keluarga juga punya pengaruh besar.
6. Penggunaan Obat Tertentu
Beberapa obat dapat memicu kenaikan gula darah, terutama jika di gunakan dalam jangka panjang.
6.1 Kortikosteroid
Obat ini sering di gunakan untuk mengatasi peradangan, alergi, atau penyakit autoimun. Namun, efek sampingnya dapat menaikkan gula darah.
6.2 Obat Tertentu untuk Tekanan Darah atau Kolesterol
Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi sensitivitas insulin atau meningkatkan produksi glukosa.
7. Penyakit dan Faktor Kesehatan Lainnya
Selain gaya hidup, kondisi kesehatan tertentu juga dapat memicu hiperglikemia.
7.1 Infeksi dan Penyakit Akut
Ketika tubuh melawan infeksi, hormon stres otomatis meningkat dan dapat menaikkan gula darah.
7.2 Masalah Pankreas
Pankreas adalah organ utama yang memproduksi insulin. Gangguan pada pankreas seperti pankreatitis atau kerusakan akibat alkohol dapat menyebabkan gula darah tinggi.
8. Kurang Minum dan Dehidrasi
Kekurangan cairan membuat darah menjadi lebih pekat, sehingga kadar gula terlihat lebih tinggi. Selain itu, ginjal juga lebih sulit membuang kelebihan glukosa jika kalian kekurangan cairan.
8.1 Pola Minum Tidak Teratur
Banyak orang merasa sudah cukup minum padahal faktanya tidak. Dehidrasi ringan saja sudah bisa berdampak pada kadar gula darah.
9. Kebiasaan Merokok
Nikotin dapat mempengaruhi cara tubuh merespons insulin. Perokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami resistensi insulin dan naiknya gula darah.
9.1 Efek Nikotin pada Hormon
Nikotin dapat memicu pelepasan hormon tertentu yang menurunkan sensitivitas insulin.
Itulah berbagai penyebab gula darah tinggi yang sering terjadi tanpa di sadari. Menjaga kadar gula bukan cuma soal menghindari makanan manis, tapi juga soal mengelola stres, tidur cukup, dan menjaga gaya hidup seimbang. Semakin kalian paham penyebabnya, semakin mudah mencegah masalah kesehatan di masa depan.
Tinggalkan Balasan