Katarak adalah salah satu masalah mata yang paling sering muncul seiring bertambahnya usia. Namun, banyak orang belum tahu bahwa penyebabnya bukan hanya faktor usia saja. Ada beberapa kebiasaan dan kondisi tertentu yang bisa mempercepat munculnya penyebab mata katarak bahkan pada usia yang masih relatif muda. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan gaya bahasa yang lebih santai namun tetap informatif tentang apa saja penyebab mata katarak yang perlu kita waspadai sebelum semuanya terlambat.

Apa Itu Katarak?

Sebelum masuk ke penyebabnya, ada baiknya kita memahami dulu apa itu katarak. Katarak adalah kondisi ketika lensa mata yang awalnya bening berubah menjadi keruh. Lensa ini tugasnya memfokuskan cahaya agar kita bisa melihat dengan jelas. Saat lensa mulai keruh, penglihatan pun menjadi buram seperti melihat melalui kaca berkabut. Yang sering menjadi masalah adalah proses terbentuknya katarak biasanya berjalan pelan-pelan, sehingga kita sering tidak sadar sampai kondisinya cukup berat.

1. Pertambahan Usia (Aging)

Faktor paling umum yang tidak bisa dihindari

Penyebab Mata Katarak yang muncul akibat penuaan adalah jenis yang paling sering ditemui. Seiring bertambahnya usia, protein di dalam lensa mata mulai menggumpal. Gumpalan inilah yang menyebabkan lensa menjadi keruh. Biasanya proses ini mulai terasa setelah usia 40 tahun, tapi gejala baru benar-benar jelas setelah usia 60 tahun.

Yang perlu kita pahami, proses ini sangat alami. Namun, kondisi tertentu dan kebiasaan buruk bisa mempercepat kerusakan tersebut. Jadi meskipun faktor usia tidak bisa kita hindari, faktor lain sebenarnya bisa kita kendalikan untuk memperlambat prosesnya.

2. Paparan Sinar UV Secara Berlebihan

Efek sinar matahari yang sering kita abaikan

Banyak orang kurang menyadari bahwa mata juga membutuhkan perlindungan seperti kulit. Paparan sinar ultraviolet (UV), terutama dari sinar matahari, dapat mempercepat kerusakan pada lensa. Sinar UV dapat membuat protein pada lensa lebih cepat teroksidasi sehingga mempercepat terbentuknya katarak.

Kebiasaan beraktivitas di luar ruangan tanpa kacamata hitam atau pelindung UV membuat risiko katarak meningkat. Hal ini bukan berarti kita tidak boleh terkena matahari, tetapi penting menggunakan kacamata dengan proteksi UV agar mata tetap aman.

Baca Juga:
Tips Menjaga Kesehatan Mata yang Efektif Menurut Pakar Kesehatan

3. Kebiasaan Merokok

Bukan hanya merusak paru-paru

Merokok termasuk salah satu faktor yang paling sering dikaitkan dengan munculnya katarak sejak usia muda. Zat kimia dan radikal bebas hasil pembakaran rokok dapat mempercepat kerusakan struktur mata, khususnya bagian lensa.

Penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko katarak lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak merokok. Bahkan, semakin lama seseorang merokok, risikonya semakin meningkat. Jadi bukan cuma soal paru-paru atau jantung saja—mata pun ikut merasakan dampaknya.

4. Diabetes dan Gangguan Metabolik Lainnya

Gula darah tinggi bisa memengaruhi kejernihan lensa

Bagi penderita diabetes, risiko katarak meningkat cukup signifikan. Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan lensa mata menyerap lebih banyak cairan, sehingga membuatnya berubah bentuk dan akhirnya menjadi keruh. Selain itu, diabetes juga memicu stres oksidatif yang dapat merusak jaringan mata.

Mengontrol gula darah bukan hanya untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, tapi juga sangat berpengaruh pada kesehatan mata. Banyak penderita diabetes baru menyadari adanya katarak ketika penglihatannya mulai memburuk secara drastis.

5. Faktor Genetik

Pewarisan kondisi mata dari keluarga

Genetika juga memiliki peran penting. Jika orang tua atau saudara kandung pernah mengalami katarak pada usia relatif muda, kemungkinan besar risiko kamu mengalaminya juga lebih tinggi. Ada beberapa jenis katarak yang memang diturunkan secara genetik, termasuk katarak bawaan pada bayi.

Memahami riwayat kesehatan keluarga bisa membantu kita lebih waspada dan melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

6. Cedera atau Trauma pada Mata

Bukan hanya luka berat, benturan ringan pun bisa berdampak

Trauma pada mata, entah dari kecelakaan, benturan keras, atau benda asing yang masuk ke mata, bisa menyebabkan katarak traumatik. Kerusakan ini mungkin tidak terlihat langsung, tetapi dapat berkembang beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelah cedera terjadi.

Karena itu, jika mata pernah mengalami cedera, lebih baik melakukan pemeriksaan mata secara rutin untuk memastikan tidak ada masalah jangka panjang.

7. Penggunaan Obat Steroid Jangka Panjang

Efek samping yang sering tidak disadari

Steroid memang sangat membantu dalam mengatasi banyak penyakit peradangan, tetapi penggunaan jangka panjang—baik dalam bentuk obat minum, suntikan, maupun tetes mata—bisa meningkatkan risiko katarak. Steroid bekerja dengan mengubah metabolisme lensa, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan kekeruhan.

Kondisi ini paling sering terjadi pada mereka yang menggunakan obat steroid untuk penyakit autoimun, alergi berat, atau asma kronis. Itu sebabnya penggunaan steroid jangka panjang harus dalam pengawasan dokter.

8. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Kebiasaan gaya hidup yang sering dianggap sepele

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko stres oksidatif dalam tubuh, termasuk pada bagian mata. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mempercepat munculnya katarak. Meskipun konsumsi alkohol ringan masih dianggap aman, tetap saja membatasi lebih baik untuk menjaga kesehatan mata.

9. Kurang Asupan Nutrisi Penting

Mata juga butuh vitamin

Mata memerlukan nutrisi tertentu untuk tetap sehat. Vitamin C, vitamin E, lutein, zeaxanthin, dan antioksidan lainnya berperan penting dalam melindungi mata dari kerusakan oksidatif. Kekurangan nutrisi tersebut dapat mempercepat kerusakan lensa dan memicu katarak.

Pola makan yang buruk—misalnya terlalu sering makan makanan tinggi lemak, jarang makan buah dan sayur—dapat menjadi pemicu tambahan terjadinya katarak.

10. Radiasi dan Paparan Lingkungan Tertentu

Lingkungan kerja juga berpengaruh

Beberapa orang bekerja di lingkungan yang terpapar radiasi atau panas tinggi, misalnya pekerja industri logam atau pengelasan. Radiasi inframerah dan panas ekstrem dapat menyebabkan kondisi yang disebut “glassblower’s cataract”—katarak yang muncul akibat paparan panas kronis.

Selain itu, paparan radiasi medis yang terlalu sering tanpa perlindungan juga dapat memengaruhi kesehatan mata.

11. Kondisi Kesehatan Tertentu

Hipertensi, obesitas, dan penyakit lainnya

Beberapa penyakit kronis lain seperti hipertensi atau obesitas juga dapat berkontribusi terhadap munculnya katarak. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi sirkulasi darah dan metabolisme tubuh, yang akhirnya berdampak pula pada kesehatan mata.

Katarak memang sering kali terkait usia, tetapi banyak penyebab lain yang sebenarnya bisa kita hindari. Mulai dari gaya hidup, kebiasaan sehari-hari, hingga kondisi kesehatan tertentu — semuanya berpengaruh terhadap kesehatan mata. Yang paling penting adalah menjaga pola hidup sehat, melindungi mata dari paparan yang merusak, dan rutin memeriksakan mata terutama jika sudah mulai muncul keluhan penglihatan.